Selasa, 30 Maret 2010

2 pasang jejak telapak kaki

Mataku memandang warna biru pekat air laut
Di atas pasir putih yang halus,aku berjalan.
Tidak sendirian.
Tuhan menemaniku berjalan pada hari itu.
Setiap langkah yang kita buat, meninggalkan 2 pasang jejak kaki di pasir.

Kami berjalan, terus berjalan bergandengan tangan.
Sampai akhirnya, langit yang tadinya biru cerah, berubah menjadi sebuah layar besar.
Ada sesuatu yang sedang diputar di layar itu, dan aku menyadari bahwa itulah jalan hidupku.
Aku bisa melihat semuanya, waktu demi waktu, semua yang aku alami, semua moment berharga dalam hidupku.
Aku tersenyum melihatnya.
Aku melihat adanya Tuhan di setiap moment hidupku,Dia selalu ada bersamaku.
Kedua pasang telapak kaki itu terus berjalan bersama, di setiap kejadian.

Tapi ada sesuatu,
ketika layar itu menayangkan kejadian dimana aku mengalami kekecewaan, masalah, saat dimana aku down dan merasa bahwa aku lah manusia yang paling malang, yang terlihat di situ bukanlah 2 pasang jejak kaki lagi. Aku hanya melihat sepasang jejak kaki yang berjalan sendirian, mengarungi masalah setegar mungkin.

Aku bertanya pada Tuhan,
"Tuhan, bukankah Engkau berjanji akan selalu menyertaiku? Tapi disaat yang paling susah, di saat aku paling membutuhkan Mu, Mengapa Tuhan meninggalkanku? Di situ hanya ada sepasang jejak kaki,Tuhan."
Tuhan tersenyum padaku,
"Aku selalu mengasihimu. Aku takkan pernah meninggalkanmu berjalan sendirian. Saat kamu jatuh dalam kesulitan memang hanya terlihat sepasang jejak kaki saja, ketahuilah anakKu, bahwa jejak itu adalah jejak kakiKu karena saat itu Aku sedang menggendongmu."
aku merasa bersalah telah menuduhNya meninggalkanku.

lentera

Kami kembali berjalan di atas pasir putih itu, melanjutkan perjalanan hidup yang unpredictable, memandang hidup sebagai sebuah tantangan dan perang,
di mana kita tidak, tidak akan bisa, dan tidak akan pernah bertarung sendirian,
tetapi selalu dan selamanya bersama Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar